Malam Puisi: Ruang Cengkrama Pencinta Sastra di Bali

Pada tanggal 29 April 2017, tepatnya pukul 20.00 WITA, saya tiba di Kedai Kopi Kultur Bali yang berada di Rumah Creative Hub, Jl. Danau Poso, Sanur. Langsung saja saya memesan kopi dan pilihannya jatuh pada kopi Sinabung. Pada malam itu Kedai Kopi Kultur memang sedang ramai pengunjung. Kebanyakan dari pengunjung di sana menikmati malamnya sembari bersenda gurau bersama kawan.

Disalah satu meja panjang saya melihat belasan orang berkumpul. Salah satu dari mereka terdengar sedang membacakan puisi dari Soe Hok Gie, tokoh yang cukup saya kagumi, yang berjudul “Sebuah Tanya”. Selepas puisi itu habis dibacakan, riuh tepuk tangan pun terdengar dari dari belasan orang pada meja panjang tersebut. Ternyata itu merupakan acara kumpul bulanan Malam Puisi Bali.

Malam Puisi adalah sebuah ruang untuk membacakan puisi yang diadakan pertama kali pada bulan Maret 2013 di Kedai Kopi Kultur, Bali. Malam Puisi yang diadakan setiap sebulan sekali ini bertujuan untuk menyediakan ruang bagi para pencinta puisi, baik itu pendengar, penulis, maupun para pembacanya. Selama 3 bulan pertama Malam Puisi di Bali berhasil menginspirasi rekan-rekan di daerah lain untuk mengadakan Malam Puisi di daerah mereka masing-masing. Hingga bulan ke-enam, Malam Puisi telah diadakan di Bali, Jakarta, Surabaya, Jogjakarta, Balikpapan, Medan, Purwokerto, Rantau Prapat, Bekasi, Bandung, Batam, dan Malang. Malam Puisi adalah sebuah ruang gerak independen, non-partisan dan tidak berafiliasi dengan partai politik, tokoh, kelompok, atau organisasi apapun.

Untuk kalian di Bali yang menyukai dunia sastra, khusunya puisi, bisa bergabung dengan Malam Puisi Bali. Informasi lengkapnya bisa dilihat melalui akun twitter: @malampuisibali


Leave a comment